Catatan Community Leaders Training : Ayamin Plus (Day 2)
Hari
ke-2 kami mulai dari pagi. Beberapa peserta terlambat, termasuk aku. :)
Mari kita mulai review di hari ke-2 yng luar biasa ini.
Knowing your self, You have something unique
Pada
sesi pagi kami diminta memilih 2 dari 5 karakter positif, lalu kami dibagi
menjadi dua baris dan berdiri berhadapan. Kami diminta untuk menceritakan
karakter positif tersebut kepada teman di hadapan kami secara bergantian.
Setelah selesai, kami diminta bergeser dan menceritakan kembali.
Dari
sesi ini kami belajar untuk bisa mengenal diri kami masing-masing. Sebagai
seorang community leaders, kita harus mengenal diri kita masing-masing.
Mengetahui potensi yang kita punya.
Our life is full with goodness
Pada
sesi ini, kami diminta menggambar river of life kami sejak SMA. Capaian-capain
positif yang menurut kami penting menjadi bagian-bagian penting dalam river of
life. Sesi ini mengajarkan kita untuk bersyukur terhadap hidup yang kita
miliki. Kita sebagai manusia ternyata memiliki banyak hal baik yang kita terima
dalam hidup, hanya sedikit hal negative yang hadir di kehidupan kita.
Sayangnya, kita selalu melihat bahwa hidup kita masih kurang dari hal-hal baik
tersebut. Ketika kita diberikan sebuah kertas putih kebaikan, lalu ditengahnya
ada titik kecil kesalahan, kebanyakan kita melihat ke titik kecil tersebut,
bukan kebaikan yang melingkupinya.
Kuncinya
adalah bersyukur. Kita harus bersyukur atas anugerah kehidupan yang kita
miliki. Bahwa banyak capaian yang telah kita capai dalam hidup ini, banyak
hal-hal yang tanpa kita sadari adalah anugerah besar dalam hidup kita.
Trust your team to achieve more
Pada
sesi ini, kami bermain team tap’s game. Kami dibagi menjadi empat kelompok.
Masing-masing kelompok disediakan sebuah kain yang telah dibuat susunan angka
1-60 secara acak dalam pola yang juga acak untuk setiap angka. Tugas kami
adalah menyebutkan angka 1-60 secara urut dengan tangan menunjuk ke angka yang
dimaksud. Peraturannya yaitu setiap angka hanya boleh disebut oleh satu orang,
dan ditunjuk oleh satu orang. Bila dua orang menyebutkan angka yang sama atau
menunjuk angka yang sama, maka kelompok tersebut harus mengulang kembali dari
awal. Kami memainkan games sebanyak 3 round.
Pada
round 3 diberi peraturan tambahan yaitu setiap anggota dalam tim tidak boleh membantu
satu sama lain dengan menunjuk atau bersuara. Sebelum memulai, setiap tim
diberikan waktu untuk mengatur strategi. Games ini sangat seru untuk melatih
kerjasama dalam tim.
Dari
Team tap’s game kita belajar untuk memiliki kepercayaan satu sama lain dalam
anggota tim kita. Kepercayaan itu perlu kita bangun. Bila tidak ada
kepercayaan, maka sangat sulit bagi tim kita untuk berkembang. Selain itu,
adanya kemampuan yang berbeda-beda dalam anggota tim membuat bekerja dalam tim
menjadi lebih sempurna. Karena dalam kita kita bisa melengkapi satu sama lain.
Be flexible with your community target
Pada
sesi ini kami membuat lingkaran besar. Lalu, kami diintruksikan untuk memilih
dua orang teman kita (tanpa memberitahukannya). Kita diminta berdiri di
tengah-tengah dari dua orang yang kita pilih tersebut, usahakan jaraknya
seimbang tanpa lebih dekat ke salah satu pihak. Saat teman yang menjadi target
kita bergerak, kita pun harus menyesuaikan jarak kita dengan mereka.
Pada
praktiknya, lingkaran yang kita buat terus bergerak kita berdekatan satu sama
lain. Kita terus berusaha menjaga jarak yang seimbang dari dua teman yang kita
tuju. Disinilah kita belajar sebagai seorang community leaders kita harus
fleksibel. Ada kalanya target komunitas yang kita tuju menjauh, bergerak
berlawanan arah, tugas kita sebagai community leaders adalah menyesuaikan diri
agar sesuai dengan mereka.
Identifikasi isu komunitas |
Identify Issue
Setelah
belajar dari permainan, kali ini kami langsung masung ke issue. Kami diminta
untuk langsung mengidentifikasi isu yang potensial ingin kami selesaikan dan
cari solusinya. Beberapa di antara kami sudah mantap dengan pilihan isu yang
akan dibawanya. Sisanya masih meraba-raba isu apa yang akan diangkat. Untuk
kami yang belum tahu isu apa yang akan diangkat, kami diminta untuk menggambarkan
suatu daerah lalu mengidentifikasi permasalahan apa saja yang terjadi disana.
5 aspect
Setelah
mengidentifikasi isu-isu yang ada, kami diminta memilih satu isu yang ingin
kami selesaikan. Lalu, kami menganalisis lebih detil isu tersebut dengan 5 hal,
sebagai berikut;
1. Dinamika
Berkaitan dengan perubahan yang terjadi pada suatu
isu, biasanya ditandai dengan pernyataan meningkatnya, menurunnya, dll
2. Objek
Hal yang berkaitan dengan dinamika, yaitu apa yang
mengalami perubahan
3. Subjek
Pelaku yang mengalami perubahan
4. Tempat
Dimana perubahan terjadi
5. Waktu
Kapan terjadinya perubahan
Lima
hal diatas ini kemudian kami susun menjadi sebuah penyataan masalah, seperti
berikut
Meningkatkan angka kemiskinan di Ibukota akibat PHK sepihak pasca reformasi.
Tree of problem
Setelah
menganalisis isu yang ingin kami selesaikan, kami diminta untuk menganalisis
lebih detil menggunakan prinsip tree of problem dimana kami diminta
mengidentifikasi root cause dari suatu masalah, kemudian dampak yang
ditimbulkan akibat root cause tersebut, juga stakeholder yang terlibat.
-----
Akhir dari hari kedua. Cerita ini masih akan terus berlanjut di hari ketiga.
To be continued...
Baca bagian sebelumnya : Community Leaders Training Day 1
-----
Akhir dari hari kedua. Cerita ini masih akan terus berlanjut di hari ketiga.
To be continued...
Baca bagian sebelumnya : Community Leaders Training Day 1
Tags : Features Relawan Untuk Indonesia
Post a Comment