Pengalaman Mengurus Pensiun Janda Ibu di Taspen
Bulan Agustus.
Bulan ini menandakan 6 bulan setelah Bapak meninggalkan kami. Secepat itu waktu berlalu. Entah bagaimana ibu melewati hari-harinya sekarang ini.
Kemarin, saya baru saja menemani ibu mengurus pengajuan pensiun jandanya di kantor Taspen pusat yang belokasi di Cempaka Putih. Ini kali ketiga saya menemani ibu kesini. Sebelumnya kesini sekitar akhir Januari sebelum pandemi COVID 19 ini mewabah.
Saya merasa bersyukur kedua orang tua mendapatkan pensiun tiap bulannya sehingga jaminan biaya hidup hariannya di hari tua terjamin. Bapak bukan PNS ataupun pegawai BUMN. Pensiun yang didapat Bapak berasal dari baktinya sebagai veteran pejuang kemerdekaan yang baru diurusnya sekitar 15 tahun yang lalu. Alhamdulillah, sejak itu tiap bulannya Bapak selalu mendapatkan uang pensiun atau jaminan hari tua hingga saat ini.
Sempat berpikir, ternyata memang penting sekali kita mempersiapkan dana untuk jaminan hari tua kita nantinya. Tidak melulu melalui Taspen tentunya. Saat ini ada banyak sekali bentuk untuk tabungan pensiun yang bisa kita persiapkan.
Besar uang pensiun yang diterima Bapak tidak besar. Seharusnya cukup untuk biaya hidup dan makan kedua orang tua, tanpa kebutuhan lainnya yang seharusnya tidak perlu. Sejak awal menerima hingga saat ini, besar uang pensiun yang diterima Bapak pun naik. Nilai yang tertera di SK saat awal menerima pun terasa kecil sekali untuk saat ini. Maklumlah, inflasi memang menggerus nilai mata uang perlahan. Namun, golongan pensiun veteran yang Bapak terima memang bukan main-main. Pasalnya, Bapak merupakan penerima pensiun Veteran Golongan A, mungkin salah satu golongan paling tinggi.
Beberapa tahun lalu sejak masih kuliah S1, kalau tidak salah saya masih menjadi hak ahli waris dari penerima manfaat pensiun veteran Bapak. Jaminan kesehatan melalui askes pun diterima. Saat ini, statusnya hanya ibu saja.
-----
Sejak kepergian Bapak di Januari lalu, Ibu perlu ke Taspen untuk lapor diri menyampaikan berita kematian Bapak.
Tak lama setelah lapor diri, sebagai penerima pensiun Janda ibu mengurus berkas mengenai berita kematian Bapak untuk mendapatkan uang duka. Besarnya sekitar sekian juta. Saya mungkin tidak akan menyebutkannya secara langsung disini. Setidaknya uang tersebut cukup untuk biaya tambahan tahlilan yang digelar selama 7 malam sejak kematian Bapak.
Kemudian, setelah berita kematian disampaikan akan didapatkan surat mengenai pensiun terusan.
Jika seseorang penerima pensium dari Taspen meninggal dunia, maka janda/duda/ahli waris akan menerima pensiun terusan yang besarnya sama dengan pokok pensiun yang diterima sebelumnya selama 6 bulan sejak kematiannya.
Begitupun yang didapat Ibu. Sejak Februari hingga Juli kemarin, Ibu menerima pensiun terusan dengan pokok pensiun sama dengan yang diterima Bapak.
Awalnya sempat bingung karena besarannya berbeda. Ternyata, adanya dana kehormatan yang sudah tidak lagi diberikan karena almarhum Bapak telah tiada.
Nah, kemarin di awal Agustus ini saya menemani Ibu untuk mengajukan pembayaran pensiun Jandanya. Jika sebelumnya Ibu mengambil uang pensiun bulanan di rekening Bapak sebagai pensiun terusan, sejak bulan ini sudah berhenti. Makanya perlu diurus pensiun jandanya agar bulan ini mulai diberikan.
Sebelum ke Taspen, ada beberapa persyaratan yang perlu dilengkapi untuk pengajuan pembayaran KLIM pensiun Janda/Duda diantaranya :
- Formulir pengajuan pembayaran
- Formulir SPTB yang ditandatangani lurah
- Rekening Tabungan
- KTP
- Pas Foto
- KARIP Bapak
Di masa pandemi ini, pelayanan Taspen tetap buka namun dengan protokol kesehatan yang berlaku. Di gerbang sebelum masuk ke area, dicek suhu tubuh meskipun kita berada di dalam mobil. Kemudian sebelum memasuki gedung layanan, di lobby di cek kembali suhu tubuh dan dipersilakan untuk mencuci tangan di wastafel yang tersedia.
Di dalam pun kondisinya sama. Kursi antrian dibuat berjarak.
Sejauh ini pelayanan Taspen memang oke seperti pelayanan di Bank pada umumnya. Ramah, cepat dan jelas alurnya.
Saya dan Ibu tiba di Taspen sekitar pukul 11 siang, alhamdulillah sebelum istirahat siang sudah selesai semua prosesnya.
Loket A untuk informasi
Loket C untuk pengajuan KLIM
Ibu mengantri untuk panggilan di loket C. Stafnya ramah menjelaskan. Ibu diberikan bukti untuk proses pembayaran pensiun yang akan diproses di hari esoknya dan stafnya memberitahu bahwa besok sore InsyaAllah dana pensiun sudah masuk ke rekening. Selain itu, Ibu juga mendapatkan KARIP yang baru atas nama dirinya.
Jumlah pensiun Janda yang diterima ibu tiap bulannya Alhamdulillah lebih dari cukup. Ia menuturkan bahwa ia sering menemui orang-orang yang mendapatkan pensiun yang lebih kecil dari yang akan ia dapatkan tersebut. Itu yang seharusnya membuatnya lebih bersyukur.
-----
Teringat kembali mengenai salah salah satu tujuan finansial planning yang salah satunya bisa untuk pensiun. Apakah untuk pensiun hari tua atau pensiun dini jika memang dirasa cukup dana yang dimiliki. Seperti yang dilakukan seorang Raditya Dika yang bercerita di beberapa podcastnya mengenai rencananya untuk pensiun dini, dan akhirnya saat ini dana pensiunnya telah tercapai.
Yuk, mumpung masih muda mari kita persiapkan dana pensiun hari tua kita!
Tags : Note To My Self Untuk Indonesia
Post a Comment