Monday, July 27, 2020

Belajar Zerowaste dari Siska Nirmala, Penggiat Zerowaste Lifestyle yang Senang Berpetualang

Gaya hidup hijau atau ramah lingkungan seharusnya bukan sekedar omongan belaka. Seseorang yang memiliki pengetahuan dengan background pendidikan di bidang lingkungan bukan berarti telah menerapkan gaya hidup hijau dan ramah lingkungan. Nyatanya, banyak yang hanya sekedar ilmu tanpa penerapan di kehidupan nyata. Begitu pula bagi penggiat lingkungan, tak sedikit yang hanya sebatas ucapan semata.

Serial diskusi online yang dilangsung oleh Teens Go Green Indonesia pada Jum'at lalu mengenai Gaya Hidup Tanpa Plastik sedikit banyak kembali membuat saya merenung. Sejauh mana gaya hidup hijau yang sudah saya coba terapkan? Apakah hanya sebatas ucapan ataukah memang sudah pada tahap konsistensi?

Menyadari dalam keseharian ternyata lebih banyak excuse dan pembenaran untuk menerapkan gaya hidup hijau ini. Rasanya juga tanpa ada effort untuk benar-benar serius menerapkannya dalam keseharian. Sesi diskusi online bersama Mbak Siska Nirmala, seorang penggiat Zerowaste Lifestyle yang kebetulan senang berpetualang dengan akun instagramnya @zerowasteadventure kembali menyadarkan saya untuk mulai kembali secara pelan-pelan menerapkan Zerowaste Lifestyle di kehidupan sehari-hari.



Berawal dari sebuah Challenge yang diadakan Teens Go Green Indonesia yaitu Tantangan Tujuh Hari Tanpa Plastik atau Seven Days Zero Plastic Challenge untuk menumbuhkan kebiasaan gaya hidup minim plastik yang ternyata cukup sulit untuk diterapkan, apalagi penggunaan plastik seperti sudah menjadi kebiasaan dalam masyarakat urban saat ini.

Dalam tantangan tersebut ada banyak kendala yang dihadapi. Untuk menjawab kendala-kendala itu, Teens Go Green Indonesia mengadakan Diskusi Online bertemakan Gaya Hidup Tanpa Plastik bersama Siska Nirmala.

Mbak Siska menceritakan awal mulanya menerapkan gaya hidup minim plastik di kehidupannya sehari-hari. Gaya Hidup minim plastik yang dilakukannya awalnya memang banyak tantangannya, namun saat kita konsisten orang lain akan mengerti dan mengikuti apa yang kita yakini tersebut.

Mbak Siska menceritakan pengalamannya dengan penjual tahu langganannya yang pada suatu ketika menjual tahunya dalam keadaan sudah dibungkus plastik. Sebagai bentuk protesnya, ia menghilang dan tidak membeli tahu selama sebulan. Karena hal tersebut akhirnya Abang Penjual tahu lulus dan mengerti bahwa ia akan kehilangan pelanggannya apabila tetap menjual tahu dengan langsung dibungkus plastik.

Gaya hidup zerowaste dalam hal ini minim plastik seharusnya memang mampu mempengaruhi orang lain untuk mengikuti apa yang kita lakukan. Dengan tanpa plastik harusnya juga akan berkurang biaya untuk pembelian plastik pembungkus kemasannya.

Fase awal Zerowaste Lifestyle
Fase awal Zerowaste Lifestyle by Siska Nirmala

Menurut Mbak Siska, apa yang telah dimulai Teens Go Green Indonesia dalam Tantangan 7 Hari Tanpa Plastik adalah fase awal dalam menerapkan gaya hidup zerowaste. Fase awal ini meliputi membawa tumbler, membawa sedotan ramah lingkungan, membawa reusable bag ataupun lunch box. Fase ini memang sulit, namun perlu istiqomah dan konsisten agar menjadi gaya hidup di keseharian.

Memulai gaya hidup minim sampah atau zerowaste memang tidak bisa jadi dalam waktu 7 hari atau pun semalam. Perlu usaha yang kuat dan konsisten melakukannya. Setelah konsisten di fase awal barulah bisa mencoba target untuk memulai di fase berikutnya.


Mbak Siska sendiri memulai gaya hidup minim sampah atau zerowaste sejak tahun 2012. Ia yang senang berpetualang biasanya mengadakan kegiatan camping minim sampah. Tahun ini kegiatan tersebut ditiadakan karena adanya pandemi.

Petualangan Mbak Siska dalam menerapkan Gaya Hidup minim sampah terangkum dalam bukunya Zerowaste Adventure. Beberapa point out dari sesi diskusi dengan Mbak Siska Nirmala antara lain :
  1. Gaya hidup zerowaste sebenarnya sudah diterapkan sejak dahulu kala. Kakek nenek atau bahkan ibu kita sudah menerapkan itu. Misalnya dengan penggunaan kain sebagai menstrual pad yang tidak menimbulkan sampah
  2. Menerapkan gaya hidup minim sampah bukan berarti kita tidak boleh sama sekali menggunakan plastik. Untuk plastik-plastik yang sudah terlanjur kita hasilkan bisa kita gunakan untuk keperluan lain, tidak langsung dibuang begitu saja.
  3. Perlu konsisten dalam menerapkan gaya hidup zerowaste ini. Paling penting mulai aja dulu dengan fase awal mulai biasain membawa tumbler, reusable bag, dll.
  4. Untuk mengajak orang lain terhadap gaya hidup zerowaste bisa pelan-pelan, lama kelamaan mereka akan mengerti apa yang kita lakukan.
Itulah sedikit catatan mengenai Gaya Hidup Minim Sampah atau Zerowaste Lifestyle bersama Mbak Siska Nirmala.

Yuk, pelan-pelan kita mulai Gaya Hidup Zerowaste di kehidupan sehari-hari!


Salam,

@bamsutris

Tags :

bm
Created by: Bambang Sutrisno

Lelaki biasa penggiat lingkungan dan kepemudaan. Sedang menumbuhkan arti proses, konsistensi, dan kebermanfaatan dalam hidupnya.

Post a Comment

Connect