Tuesday, April 14, 2020

Belajar Perencanaan Keuangan untuk Millenials

Perencanaan Keuangan untuk Milenials
 
"If we fail to plan, we plan to fail" (Billy P.S Lim, Dare to Fail)
 
Bagaimana perencanaan keuangan yang baik?

Sebuah perencanaan keuangan sangat penting bagi setiap orang. Perencanaan keuangan yang baik akan mampu membawa seseorang pada kondisi cukup dalam hidupnya. Ada angka dan hitung-hitungan yang perlu diketahui saat mengelola keuangan.

Dalam kehidupan sehari-hari, pernahkah kita temui teman yang tak pernah terlihat 'bokek' atau tidak punya uang? Saat diajak untuk nonton, ayo aja. Diajak makan ini itu juga ayo aja. Diajak jalan pun ayo aja. Bagi yang memiliki perencanaan keuangan yang baik, hal tersebut bukan hal yang mustahil ditemui karena budget-budget tersebut biasanya sudah dipisahkan menurut pos nya masing-masing.

Namun, pernahkah menjumpai teman yang minjam dengan jumlah yang kecil misalkan seratus ribu? Bilangnya untuk makan atau sekedar ongkos kerja, bilang besok akan diganti. Apakah ia tidak punya tabungan sepeserpun tersisa?

Salah satu program Beasiswa MAB yaitu MAB Talks berkesempatan menghadirkan salah satu alumni FTUI angkatan 1993 yang memiliki sertifikat sebagai financial planner. Dia adalah Bu Mutiara Salman yang pernah bekerja di Bank CIMB Niaga, namun kini memutuskan pensiun dini dan mengurus bisnis mukena Zee yang dirintisnya.

Bu Muti, panggilan akrabnya sharing mengenai perencanaan keuangan bagi millenials kepada mahasiswa penerima Beasiswa MAB. Tak cukup satu sesi pertemuan, sharing ini pun dilakukan dalam dua sesi.

Berikut adalah sedikit intisari dari sesinya :

Sesi 1 (Dasar Pengelolaan Keuangan bagi milenials)

Mengapa perlu merencanakan keuangan?
  • Perubahan Demografi seperti perubahan gaya hidup, umur semakin panjang, perubahan populasi dari jumlah dan gender
  • Perpindahan tanggung jawab pensiun
  • Produk keuangan makin kompleks dan canggih
  • Menurunnya ikatan sosial keluarga
  • Mobilitas penduduk
  • Risiko ketidakpastian (pekerjaan dan penyakit)

Tidak ada benar dan salah dalam perencanaan keuangan
Keep reviewing, improving and relevant!

Sebelum membuat prencanaan keuangan, perlu tentukan dahulu tujuan keuangan yang ingin dicapai. Apakah itu :
  • Kepemilikan asset (kendaraan, rumah)
  • Menikah
  • Dana pendidikan anak
  • Pensiun

Financial Planning untuk Millenials :
  • Catat pengeluaran bulanan
  • Rasio hutang maksimal 30 %
  • Alokasi menabung dan investasi minimal 10 %
  • Pengeluaran rutin maksimal 60 %
  • Lifestyle maksimal 20 %
  • Sosial minimal 2,5 %

Tiga Credos yang perlu diperhatikan :
How do we get the money?
How do we spend the money?
How do we plan?

Risiko yang dihadapi
Risiko
Risiko meninggal di usia dini :
  • Kecukupan dana pendidikan anak
  • Kecukupan dana kelangsungan hidup bagi keluarga yang ditinggalkan
  • Pembayaran hutang
  • Harta warisan
  • Biaya pemakaman

Masa hidup setelah pensiun





Risiko hidup terlalu lama:
  • Kecukupan dana hari tua
  • Jaminan kesehatan hari tua
  • Jaminan perawatan hari tua
  • Rumah yang aman dan nyaman
  • Pencapaian gaya hidup yang dipilih
  • Kepastian kemakmuran bagi anak dan keluarga

"Your money, your life, your responsibility" (Ligwina Hananto)


Sesi 2 (Pengelolaan Keuangan bagi Millenials lanjutan)

Prioritas Keuangan :
  • Lunasi kartu kredit dan hutang konsumtif lainnya
  • Arus kas positif
  • Dana darurat
  • Tentukan tujuan keuangan
  • Terapkan strategi
  • Beli asuransi sesuai kebutuhan

Indikator Saving, Hutang dan Dana Darurat
Besaran Dana Darurat

Masalah Klasik keuangan Millenials :
  • Tidak bisa membedakan simpanan, tabungan dan investasi
  • Gaya hidup tinggi
  • Pengeluaran yang terlalu besar atau penghasilan terlalu kecil
  • Pengeluaran tak teduga

Merencanakan keuangan :
  • Check Up kondisi keuangan saat ini
  • Tentukan tujuan keuangan
  • Hitung
  • Implementasi
  • Monitor

Dari mana memulainya?
  • Mulai investasi bulanan, misalnya dengan reksadana
  • Miliki aset aktif dengan berbisnis, properti dan surat berharga
  • Hati-hati dengan Latte Factor misalnya biaya parkir, fee atm, impulsive buyer
  • Mulai dari sekarang
 
Contoh Alokasi Pengeluaran Pribadi

Are you Living the Lifestyle you deserve? (Ligwina Hananto)
I use debt to buy assets. Most people use debt to buy toys and liabilities (Robert Kiyosaki)

Tags :

bm
Created by: Bambang Sutrisno

Lelaki biasa penggiat lingkungan dan kepemudaan. Sedang menumbuhkan arti proses, konsistensi, dan kebermanfaatan dalam hidupnya.

Post a Comment

Connect