Aksi Iklim Anak Muda: Inspirasi dari Jakarta, Gresik dan Jayapura
Pada Senin, 20 April 2020 lalu, saya berkesempatan mewakili Teens Go Green Indonesia untuk menjadi panelis dalam Serial Diskusi Online yang diadakan oleh Econusa Foundation bertemakan "Aksi Iklim Anak Muda: Inspirasi dari Jakarta, Gresik dan Jayapura". Dari Gresik diwakili duo Kakak beradik yang masih belia Thara dan Nina, dan dari Jayapura diwakili oleh Kelvin.
Apa yang menarik dari diskusi ini?
Sekilas mungkin tampak biasa saja seperti diskusi kebanyakan. Namun, jika dicermati lebih dalam diskusi tampak terlihat begitu special karena menghadirkan anak muda sebagai aktor kunci dalam gerakan lingkungan.
Permasalahan lingkungan yang kerap terjadi akhir-akhir ini membuat gerakan akar rumput anak muda di berbagai daerah muncul. Gerakan ini didasari oleh kepedulian bahwa anak muda yang nantinya akan memegang peran kunci sebagai aktor perubahan. Terlebih diskusi para stakeholder kebanyakan hanya pada level wacana yang tidak tegas implementasinya di lapangan.
Ada cukup banyakan gerakan akar rumput anak muda melalui berbagai wadah gerakan dan komunitas saat ini sesuai dengan isu yang di bawa masing-masing, namun intinya satu menuntut perubahan pada perbaikan dan pengelolaan lingkungan di Indonesia yang lebih baik.
Dari Jakarta, saya menceritakan Teens Go Green dalam melakukan program edukasi dan kampanye terkait isu sampah plastik dan styrofoam yang dikemas dalam berbagai program mulai dari roadshow ke sekolah, kampus, komunitas hingga berbagai event. Pentingnya pengelolaan sampah dari sumber sehingga menghilangkan paradigma lama dalam pengelolaan sampah kumpul-angkut-buang menjadi masalah dasar program yang dilakukan.
Dari Jayapura, Kelvin menceritakan pengalamannya sebagai relawan di Rumah Bakau Jayapura. Ia bersama teman-temannya aktif terlibat dalam aksi #SatuPuntungSejutaMasalah, Grebek Sampah, Edukasi ke Sekolah hingga penanaman mangrove.
Lalu, dari Gresik duo Kakak beradik Thara dan Nina yang penuh semangat menceritakan pengalamannya terkait aksi yang dilakukan. Thara mendirikan River Warrior Indonesia (REWIND) yang fokus pada pencemaran sampah di Sungai Brantas, utamanya sampah plastik dan popok. Aktivitasnya itu membaca Thara untuk mengikuti International Youth Forum on Plastic Pollution di US beberapa waktu lalu.
Kemudian ada Nina yang merupakan adik Thara yang saat ini masih duduk di kelas 7 SMP. Nina beberapa waktu lalu sempat viral akibat aksinya menyurati duta Besar AS, Australia dan Jerman terkait sampah impor yang dikirim ke Gresik. Ia bersuara mewakili anak, karena menurutnya anak adalah kelompok yang paling rentan terhadap dampak yang ditimbulkan akibat masalah lingkungan.
-----
Serial diskusi tersebut diliput juga dalam Harian Kompas, 21 April 2020 berjudul "Gerakan dari Anak Muda Bermunculan" dan kompas.id. Berikut info lengkapnya.
Lalu, dari Gresik duo Kakak beradik Thara dan Nina yang penuh semangat menceritakan pengalamannya terkait aksi yang dilakukan. Thara mendirikan River Warrior Indonesia (REWIND) yang fokus pada pencemaran sampah di Sungai Brantas, utamanya sampah plastik dan popok. Aktivitasnya itu membaca Thara untuk mengikuti International Youth Forum on Plastic Pollution di US beberapa waktu lalu.
Kemudian ada Nina yang merupakan adik Thara yang saat ini masih duduk di kelas 7 SMP. Nina beberapa waktu lalu sempat viral akibat aksinya menyurati duta Besar AS, Australia dan Jerman terkait sampah impor yang dikirim ke Gresik. Ia bersuara mewakili anak, karena menurutnya anak adalah kelompok yang paling rentan terhadap dampak yang ditimbulkan akibat masalah lingkungan.
-----
Serial diskusi tersebut diliput juga dalam Harian Kompas, 21 April 2020 berjudul "Gerakan dari Anak Muda Bermunculan" dan kompas.id. Berikut info lengkapnya.
Versi dalam Kompas.id dengan Judul "Anak Muda Menggerakkan Kepedulian Lingkungan" bisa diakses Disini
Bila teman-teman membutuhkan materi diskusi, bisa diunduh di link berikut https://bit.ly/MateriAksiIklim
Post a Comment