Monday, April 13, 2020

Refleksi Diri : Kemana Saja Waktu Terbuang

Menghadap Pantai di Kebumen
Postingan 1 : 
 
"Kekhawatiran hanya akan membuat kita lemah, ketakutan hanya akan membuat kita semakin tak berdaya, kesedihan berkepanjangan membuat kita lupa bahwa hidup harus terus berjalan"

Tahun 2020 ini memang terasa begitu berat sekali kita lalui. Masih inget di memori, awal tahun terasa begitu berat. Kehilangan Ayah bagiku adalah salah satunya. Kehidupan terasa begitu berbeda dari biasanya.

Mencoba untuk tegar untuk melanjutkan hidup rasanya tetap akan terasa ada yang hilang.

Kini, di awal bulan keempat, dengan kondisi seperti yang ada saat ini kehidupan terasa semakin suram. Rasanya seperti tak ada harapan ke depan.

Namun, ketika putus asa, berita buruk terus menghantui, kondisi kita akan lebih rapuh.
 
"Selalu akan ada kemudahan setelah kondisi sulit"

Janji-Nya itu pasti. Setiap hari kita hanya perlu berserah, menyelipkan do'a dan melambungkan harapan pada-Nya bahwa kelak situasi ini akan segera berakhir. Tak lupa muhasabah dan bertaubat setiap harinya. Kita tak pernah tahu hari esok akan membawa kita kemana.

Sudahkah kita siap?


Stay Safe Everyone!
 
---- 
Postingan 2:
 
Memasuki pekan ke-5, apa saja yang sudah kamu lakukan selama #DiRumahAja ?

Mungkin jika ditanya demikian, Aku sendiri akan lebih banyak terdiam. Berpikir keras kemana waktu selama 4 pekan terakhir ini terbuang.

Apakah buku bacaan bertambah?
Apakah skill baru bertambah?
Apakah ada karya baru yang dihasilkan?
Apakah sudah khatam selama 4 pekan terakhir?
Apakah jadi lebih taat ibadahnya dan sering bermuhasabah?

Aku mungkin akan menggeleng.
 
Bertanya pada diri sendiri:
Jangan-jangan selama ini waktu habis terbuang karena lebih banyak dihantui ketakutan kapan pendemi ini akan berakhir.

Kita memang tidak sedang dalam kontes berlomba-lomba menunjukkan produktivitas yang kita lakukan. Kita sedang berada dalam masa sulit menghadapi wabah yang membatasi ruang gerak kita untuk beraktivitas di luar rumah, bersosialisasi langsung dan bertemu dengan banyak orang.

Namun, di masa-masa sulit ini, kita punya banyak kesempatan untuk melakukan hal-hal yang mungkin jarang kita lakukan di kesempatan biasanya, seperti waktu bersama keluarga yang lebih banyak, me-time sepuasnya, rebahan berbagai gaya, hingga bermuhasabah diri. Kesempatan langka yang jarang kita dapatkan.

Dan kembali lagi, level produktivitas kita berbeda-beda, pun tanggung jawab yang kita emban saat ini.

Sembari menjalani masa-masa yang sulit ini sesuai dengan tanggung jawab yang kita jalani saat ini, yuk kita mulai persiapkan diri menyambut bulan suci yang akan menghampiri sekitar 10 Hari ke depan.

Semoga kita semua bisa lebih kuat dan tabah melewati ini semua hingga hari kemenangan tiba.

Salam dari diri ini yang masih banyak salah dan sedang belajar memperbaiki diri.

----

Kedua tulisan di atas adalah caption di instagram pribadiku. Entah mengapa akhir-akhir ini merasa waktu yang kulalui merasa tak berharga, tak tahu akan berakhir dimana, tak tahu akan seperti apa ke depannya.

Beberapa hari lalu ketika tanpa sengaja membaca postingan salah seorang teman mengenai resume sebuah kajian live di Instagram yang membahas mengenai "Sudah siapkah kita?"

Ketika tanpa sadar bertanya ke diri sendiri? "Seberapa siapkah dirimu?"

Siap dalam artian hal-hal buruk yang mungkin akan terjadi ke depan. Apa yang kita persiapkan? Bekal apa yang akan kita bawa?

Siap tidak siap, semua akan terjadi. Kita tak pernah tahu kapan kita akan siap!

Kesiapan kita dengan waktu yang kita miliki apakah akan sesuai dengan waktunya Allah? Mungkin tidak. Mungkin iya. Kebanyakan yang tidak.

Lalu, diam-diam menelisik ke belakang selama masa 4 pekan di rumah aja, apa yang sudah dilakukan? Aku pun akan lebih banyak menggeleng. Jika boleh mengingat-ingat, ternyata waktu yang ada lebih banyak digunakan untuk hal-hal yang sia-sia; berselancar di dunia maya, menonton film, tidur, dan hal sia-sia lainnya.

Sesal tiada arti. Tekad dan keinginan tuk memperbaiki lah yang mungkin akan mengubah itu semua. Selagi masih ada waktu untuk berubah, yuk mulai bebenah memperbaiki diri kita!

Salam dari saya yang masih banyak khilaf.

Tags :

bm
Created by: Bambang Sutrisno

Lelaki biasa penggiat lingkungan dan kepemudaan. Sedang menumbuhkan arti proses, konsistensi, dan kebermanfaatan dalam hidupnya.

Post a Comment

Connect