Saturday, March 5, 2016

The Walk : Tentang Mengejar Impian


 
“Kejarlah mimpimu, no matter what…”
The Walk, sebuah kisah Wire Walker yang ingin mengejar mimpinya berjalan di atas kabel yang menghubungkan World Trade Center, New York yang baru saja selesai dibangun pada tahun 1976. Philip awalnya hanya seorang wire walker biasa yang tertarik menjadi seorang wirewalker saat berusia 6 tahun tatkala ia secara diam-diam menyaksikan pertunjukkan sirkus yang dipimpin Papa Rudy. Melihat Wire Walker berjalan di atas kabel membuat ia tertarik untuk mencobanya. Ia pun lantas berlatih dengan membentangkan beberapa utas tali di kedua pohon dekat rumahnya hingga ia berhasil berjalan hanya di seutas tali.
 
Sayangnya Philip tidak mendapatkan dukungan dari keluarganya. Ia pergi dari rumah ke Paris. Di Paris, Philip memulainya dengan menjadi penampil sirkus jalanan, menampilkan wirewalk dengan membentangkannya di antara dua batang pohon ataupun lampu taman. Ia bertemu dengan Anne, penampil jalanan yang mengandalkan suara merdunya. Philip mengajak Anne untuk bergabung mengejar mimpinya.

Mimpi Philip ini dimulai ketika ia secara tak sengaja makan permen pemberian penontonnya saat tampil dan merasa nyeri di mulutnya. Ia pun mendatangi dokter gigi. Secara tak sengaja saat membuka sebuah majalah, ia menemukan gambar dua twin tower WTC Amerika yang hampir selesai di bangun. Ia merobek lembaran berisi gambar WTC tersebut lalu segera pulang ke rumah tanpa memeriksakan giginya.

Twin Tower itu menjadi mimpi yang akan dikejarnya. Ia ingin dikenal dunia sebagai The Greatest Wire Walker. It looks impossible, but he believes with his dream. He’s tryng to catch it, no matter what. Ia pun mulai berlatih dengan dukungan Anne di halaman sekolahnya. Soerang fotografer datang dan bergabung untuk mendukungnya.

Singkat cerita setelah berbulan-bulan mengumpulkan beragam informasi terkait kondisi WTC, mencari tim yang solid untuk mendukungnya, membuat rencana yang matang, maka ia bertekad untuk mengejar mimpinya tersebut pada 6 Agustus 1976.

Di hari bersejarah itu, dunia berdecak kagum padanya. Gedung itu tidak lagi terlihat hanya sebagai dua Menara kembar biasa yang baru selesai dibangun. Kini, gedung itu memiliki daya Tarik tersendiri.
-----
Kejarlah mimpimu, meski terlihat mustahil…
Selalu ada usaha ekstra keras yang harus kita lakukan untuk mengejar mimpi yang kita yakini dalam hidup ini. Bukan tanpa haling dan rintang, kita mungkin perlu merangkak mengejarnya. Sekali saja kita menyerah dari keadaan, maka kita telah kehilangan mimpi-mimpi itu.

Satu hal yang pasti saat kita telah dekat dengan mimpi kita tersebut, kita akan memasuki ruang kehampaan, titik fokus dimana hanya diri kita yang ada. Taka da yang lain. Kau bisa melihat dirimu seperti apa yang kau impikan. Ruang hampa itu sunyi. Jaraknya begitu begitu dekat dengan mimpi kita, tetapi masih cukup jauh untuk menggapainya.

Pikiran kita akan diselimuti oleh mimpi yang sudah begitu dekat. Diri kita terjebak dalam ruang kehampaan. Pikiran kita tak lagi waras karena sudah terkelabui oleh dekatnya mimpi itu. Lalu, yang kita butuhkan hanya kesabaran untuk secara perlahan menyelesaikan langkah-langkah yang sudah kita pijakkan hingga di pijakan terakhir. Jangan biarkan hawa nafsu kesenangan menguasai diri kita. Banyak dari para pemimpi yang gagal saat akan menyelesaikan langkah terkahir.

Are you ready enough to catch your dream?






Tags :

bm
Created by: Bambang Sutrisno

Lelaki biasa penggiat lingkungan dan kepemudaan. Sedang menumbuhkan arti proses, konsistensi, dan kebermanfaatan dalam hidupnya.

Post a Comment

Connect