Rindu
Hari ini kita bertemu untuk melepas rindu. Keterjedaan menghadirkan duri yang menusuk di dada. Mungkin sakit bila terus ditahan. Tetapi, keyakinan kita untuk bertemu kali ini mengobati rasa sakit itu. Kita hanya terbisu dalam tatapan yang berbicara. Kau yang sesekali tersenyum mencuri pandang. Saat mata kita bertemu pandang, kita pun sama-sama tersipu malu. Meski tak kutahu siapa dirimu.
Rindu ini bagiku adalah kita.
Rindu ini bagiku adalah kita.
Keterjedaan membuatku menunggu akan hadirnya kembali rindu. Kau pun mungkin begitu. Aku akan setia menahan rindu hingga ku tak mampu. Karena dibalik rindu ini, aku yakin ada kamu yang juga setia untuk menunggu.
Rindu ini seperti senja yang ditunggu sang mentari. Dari keterpisahan siang dan malam, mentari terus menunggu hingga bertemu senja. Pun kita yang terjebak oleh rindu, menunggu untuk dipertemukan.
Rindu ini seperti senja yang ditunggu sang mentari. Dari keterpisahan siang dan malam, mentari terus menunggu hingga bertemu senja. Pun kita yang terjebak oleh rindu, menunggu untuk dipertemukan.
Apakah esok kita pasti akan bertemu?
Dalam do’aku selalu kupanjatkan, mungkin kaulah obat rinduku selama ini. Mungkin kaulah yang mencabut duri dari rinduku ini. Mungkin hanya kaulah yang mampu menyembuhkan rasa sakit akibat rinduku ini. Di pertemuan kita nanti, rindu itu akan hilang. Berganti dengan cinta dan kebahagiaan.
Kaukah yang selama ini membuatku terus merindu?
Dalam do’aku selalu kupanjatkan, mungkin kaulah obat rinduku selama ini. Mungkin kaulah yang mencabut duri dari rinduku ini. Mungkin hanya kaulah yang mampu menyembuhkan rasa sakit akibat rinduku ini. Di pertemuan kita nanti, rindu itu akan hilang. Berganti dengan cinta dan kebahagiaan.
Kaukah yang selama ini membuatku terus merindu?
Tags : Features
mas bambang luar biasa
ReplyDelete